Pasca panen adalah Tahap penanganan hasil tanam pertanian segera setelah pemanenan
Penanganan pasca panen harus di lakukan dengan baik supaya quality control tanaman selalu terjaga atau sesuai dengan apa yang diharapkan.
Penangan pascapanen yang benar dapat membantu menjaga tingkat kesegaran produk sehingga bisa bertahan lebih lama, tidak mudak rusak selama masa penyimpanan maupun pengangkutan.
Penanganan pascapanen yang benar juga akan memberi nilai tambah pada tanaman yang di jual karena kesegaran akan terjaga sampai ke tangan konsumen.
Baca Juga : Cara penanganan Masa Panen
1.Penyortiran
Semua hasil panen seperti buah dan sayuran akan melakukan proses penyortiran yang bertujuan untuk menyeleksi atau memilah antara produk yang bagus dan memenuhi kreteria pasar moderen dengan produk yang kurang bagus atau cacat.
Dari proses penyotiran kita akan mendapakan hasil panen yang siap untuk di pasarkan di pasar moderen yang prodaknya berkualitas, semprna/tidak cacat, serta memiliki ukuran dan tampilan yang seragam.
Dalam proses penyortiran hasil panen yang tidak lulus adalah yang tekena hama, penyakit, berjamur, cacat, rusak, robek. berlubang, tanaman keriting karena perumbuhan terkendala, dan sebagainya.
Sebagai contoh pnyortiran sayuran, sayuran yang lolos penyortiran di pisah dan di letakkan di tempat tersendiri dengan sayuran yang tidak lolos sortir.
Dalam proses penyortiran kadang juga dilakukan pemisahan antara kelompok yang berukuran besar dan super (kelompok A). dan kelompok berukuran sedaang (kelas B).
Seperti contoh untuk jenis bayam merah, caisim, bayam hijau, kangkung, horenzo, kailan, yang masuk kategori OSA adalah yang memiliki ukuran (panjang dan lebar) 32-40 cm sementara yang berukuraan 25-30 cm masuk dalam kategory baby.
2.Pencucian
Prosese pencucian ini dapat di lakukan pda hasil panen seperti buah dan sayuran sedangkan untuk hasil panen yang tidak memungkinkan di lakukan pencucian baiknya tidak usah di cuci seperti padi, jagung dan sebagaiya.
Semua buah dan sayur baiknya di cuci menggunakan air mengalir agar sayuran atau buah tersebut menjadi higeinis. seelah di cuci tiriskan dan angin-anginkan sampai kering agar tidak menjamur ataubusuk.
Proses pencucian ini di lakukan guna untuk membersihkan dari kotoran yang menempel dan agar sisa sisa antioksida yang menempel dapat hilang sehingga aman untuk langsung di konsumsi.
3.Penimbangan Serta Pengemasan
Setelah buah dan sayuran yang kita cuci tersebut mengering langkah selanjutnya adalah penimbangan agar semua prodak yang di jual memiliki berat yang sama
Setelah prodak di timbang kemudian langsung di kemas dalam plastik transparan kedap udara berkapasitas sesuai permintaan pasar, misal 200-250 gram
4.Penyimpanan Di Ruang Penyimpanan Khusus
Setelah pengemasan selesai, biasanya produk akan langsung di jual di pasar, tapi terkadang yang memiliki hasil panen dalam sekala besar produk tidak bisa langsung habiis.
Untuk produk yang belum habis terjual baiknya di simpan dalam ruang penyimpanan yang khusu.
Biasanya ruang penyimpanan berupa ruang bersuhu rendah antara 5 derajat C hingga 10 derajat C.
Ruangan yang dingin akan menjaga sayur dan buah akan tetap segar, tidak menyusut, ataupun membusuk karena laju penguapan pernapasan atau respirasi yang terjadi pada buah dan sayuran bisa di tekan seminimal mungkin.
Selain itu juga ruang pendingin dapat mencegah pertumbuhan mikroorgnisme yang bisa merusak kesegaran sayuran dan buah.
Sistem penyimpanan di ruang pendingin tidak akan mempengaruhi rasa, nilai gizi, dan juga penampilan ( ukuran, tektur, dan warna) pada sayur dan buah hingga kurang lebih 40 hari lamanya.
Meskipun demikian penyimpanan di ruang pendingin itu sifatnya hanya sementara karena tidak bisa terlalu lama. alangkah baiknya buah dan sayuran segera di jual habis dalam keadaan segar atau fress.
Baca Juga:
Saya konsumen taunya ya udh dikemas, ... ternyata prosesnya panjang juga ya sebelum sayuran/buah sampai ke konsumen.
BalasHapusiya gan agar cita rasa tetap terjaga
Hapus