|Penanganan Masa Panen| Cara Penanganan Tanaman Yang Siap Panen Supaya Tanaman Tidak Rusak Serta Memiliki Nilai Jual Tinggi

ketika tanaman sudah saatnya di panen, Pemanenaan tidak boleh hanya sekedar mengambilnya dari media tumbuh saja atau dengan sembarangan, Tetapi harus dilakukan dengan hati-hati dan dengan cara yang benar.

Tujuannya supaya tanaman yang di panen tidak rusak dan cacat  serta mempunyai kualitas yang bagus sehingga memiliki nilai jual yang tinggi di pasaran.  Selain itu ada beberapa hal lain yang menjadi pertimbangan dalam proses pemanenan.

Baca Juga : Cara penanganan Pasca panen agar memiliki nilai jual tinggi

1.Umur Panen

Umur Panen setiap tanaman berbeda neda dengan tanaman lain. Umur panen tergantung dengan jenis tanaman yang kita tanam, varietas yang di pakai, iklim, kualitas pupuk aau nutrisi yang di berikan, dan perawatan.

Sebagai Contoh:

• Bayam dan kangkung sudah bisa di panen sekitar umur 30-35 hari stelah masa tanam
• Selada dapat di panen sekitar umur 55 hari sejak benih mulai di semai
• Untuk sawi-sawian seperti caisin, pakcoy, dan sebagainya bisa di panen berkisar umur 30-35 hari
• Sedangkan untuk paprika sendiri dpat di panen sekitar 3-4 bulan sejak biji mulai di semai

Semua jenis tanaman yang akan di panen haruslah sudah cukup umur, layak konsumsi, tidak terlalu tua taupun terlalu muda.

Bila terlalu muda maka cita rasa sayuran atupun buah cenderung akan terasa pahit saat di konsumsi, sedangkan jika terlalu tua akan menjadi keras, harganya pun akan murah bahkan bisa tidak laku.

2.Waktu Pemanenan

Pemanenan sayuran dan buah-buahan baiknya di lakukan di pagi hari ataupun sore hari sekalian. pada saat cahaya tidak terlalu panas gunanya untuk menjaga agar tanaman atau buah tidak kehilangan kandungan air yang terlalu banyak  yang bisa mengakibatkan kesegarannya berkurang dan tidak bisa bertahan lama.

3.Pola Pemanenan

Untuk pola pemanenan tanaman yang tidak menghasilkan buah bisa di lakukan serempak pada setiap baris tanaman yang umumnya sama. 

Kondisi seperti ini bisa dilakukan karena penanaman diatur dengan rapi, setiap baris diisi oleh bibit yang umumnya sama. Pola seperti ini bisa di terapkan pada pemanenan sekala besar maupun sekala kecil.

Sedangkan pada tanaman yang menghasilkan buah seperti paprika, cabai, timun, melon dan sebagainya. Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap dengan memanen buah yang matang atau siap di petik. dan akan di lakukan pemanenan lagi jika ada buah yang kembali siap di petik atau matang.

4.Tehnik Pemanenan

Untuk semua jenis sayuran hijau yang tidak menhasilkan buah seperi kangkung, bayam, sawi, dan sebagainya, pemanenaan di lakukan dengan cara mencabut tanaman beserta akar-akarnya dari media tumbuhnya.

Pemanenaan harus di lakukan dengan hati-hati supaya semua bagian tanaman mulai dari akar sampai pucuk daun tidak cacat, patah, atau tergores.

Untuk jenis tanaman yang menghasilkan buah seperti tomat, semangka, cabai dan sejenisnya dapat dilakukan pemanenan dengan memetik buah beserta tangkainya, bisa di petik pakai tangan atupun gunting.

Sayuran atau buah hasil panen tidak boleh di letakkan sembarangan di atas tanah, tetapi di masukkan ke keranjang atau pakai pelastik, di kumpulkan di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Dengan cara ini maka kesegaran sayuran dan buah-buahan akan bertahan lebih lama, tidak cepat kering, layu, keriput, ataupun busuk. sehingga kita para petani tidak mudah mengalami kerugian.

Baca juga

• Macam-macam buah dan sayuran yang dapat di tanam dengan hidroponik
• Macam_macam hama dan penyakit tanaman derta cara mengatasinya

Tweet

Postingan terkait:

— Rabu, 17 Oktober 2018 — 10 Comments — cara, panen, tanaman